Pekan lalu Angkatan Laut AS resmi menerima USS America, kapal serbu
amfibi pertama dari Kelas America. Tidak seperti kebanyakan kapal serbu
amfibi saat ini, USS America dan saudaranya USS Tripoli minim fasilitas
dek hangar, tapi sebaliknya keduanya berfokus pada fasilitas
penerbangan. Ketika kedua kapal ini sepenuhnya beroperasi, USS America
dan USS Tripoli masing-masing akan mengoperasikan 20 pesawat tempur
F-35B, yang akan berperan besar dalam superioritas udara.
Tak pelak, pengiriman USS America menimbulkan lagi perdebatan tentang
"jenis kelamin" kapal ini. Di Amerika Serikat, kapal 45.000 ton pembawa
pesawat bukanlah kapal induk, melainkan hanya kapal dari jenis lain.
Ukuran USS America hampir sama dengan ukuran kapal induk Charles De Gaule Perancis dan INS Vikramaditya India, meski masih sedikit lebih kecil dari RFS Admiral Kuzetsov Rusia atau saudaranya di China, Liaoning.
USS America juga masih jauh lebih besar dari kapal induk yang baru-baru
ini dibangun untuk Angkatan Laut Korea Selatan, Jepang dan Australia.
Yang kita tahu, Amerika Serikat mengoperasikan 10 kapal induk yang semuanya dari Kelas Nimitz 100.000 ton.
Konyol jika dikatakan bahwa kapal 45.000 ton yang mengoperasikan F-35
atau pesawat tempur lainnya bukanlah kapal induk, seharusnya kita
menyadarinya. Faktanya AS memiliki 9 kapal (diluar Kelas America)
semacam ini yang tidak mereka sebut sebagai kapal induk melainkan kapal
serbu amfibi. Hal ini karena term Angkatan Laut AS berbeda dengan negara
lain dalam pengkategorian kapal induk. Bagi kita ini sama saja kapal
induk, yang artinya saat ini Angkatan Laut AS memiliki 19 kapal induk
yang aktif.
9 kapal serbu amfibi Angkatan Laut AS yang aktif saat ini dan mampu berperan sebagai kapal induk. (Gambar US Navy) |
Perbedaan antara kapal induk dan kapal serbu amfibi di AS dimulai ketika
Angkatan Laut AS mulai mengoperasikan kapal serbu amfibi Kelas Iwo Jima
pada tahun 1961. Kapal ini berbagi kekuasaan di laut bersama
super-carrier Kelas Forrestal, semi super-carrier Kelas Midway dan Kelas
Essex. Sayangnya, namanya tetap terjebak sebagai kapal serbu amfibi
meskipun sudah diberikan kemampuan untuk meluncurkan pesawat tempur dan
tidak terpengaruh dengan jumlah varian kapal induk yang berkurang.
Angkatan Laut AS sendiri lebih suka mengatakan bahwa mereka berperang
dengan 10 kapal induk, bukan dengan 19 kapal induk, yang kedengarannya
mungkin akan lebih menakutkan. Angkatan Laut AS juga enggan menyebut
kapal induk yang jauh lebih kecil dari kelas Nimitz adalah kapal induk,
padahal ukurannya sama atau bahkan lebih besar dari kapal induk negara
lain, dan juga dapat berperan sama dengan sepupu nuklir mereka
(maksudnya Kelas Nimitz).
Lalu apa masalahnya? Tidak ada he... Siapa yang peduli jika Amerika
Serikat memang berniat menyamarkan setengah armada kapal induknya? Ini
hanya permainan di atas kertas, toh kekuatan tempur AS juga tidak akan
bertambah jika 9 kapal tersebut dikategorikan sebagai kapal induk. Hanya
saja dari sudut pandang kita yang di luar AS, rasanya salah jika kita
mengatakan AS hanya mengoperasikan 10 kapal induk, melainkan 19 buah. (Robert Farley/editor Artileri).
(www.arteliri.org)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar